Senin, 05 Oktober 2009

OPINI TERHADAP GEMPA DI SUMATERA BARAT



Indonesiaku Kembali Sendu

Belum lepas dari duka di , kini Indonesia kembali terpuruk dalam kesedihan. Kembali melihat duka atas dirinya sendiri. Sebuah goncangan dahsyat telah mampu menjatuhkan airmata negeriku. Kini Indonesiaku kembali sendu.
Rabu, 30 September 2009 sang khalik kembali lagi mengatakan kunfayakun terhadap gempa di Sumatera barat. Banyak orang mengatakan bahwa hal ini merupakan peringatan setelah musibah berintun terjadi. Apakah rakyat Indonesia terlalu bebal sehingga peristiwa-peristiwa naas ini kerap terjadi?
Entahlah, jika cinta Ilahi harus dengan ini terbalaskan, biarlah manusia yang terkena bencana itu erasakan rahmatnya di naungan Tuhan. Gempa di Sumbar cukup membuat tubuhku bergoyang, namun tak membuatku lari pontang panting karenaku yakin bahwa asramaku tak akan rubuh di buatnya. Saat itu bulu badan ku meremang karena guncangan itu semakin lama semakin kuat. Terlintas olehku betapa kuatnya guncangan di pusat gempa.
Karena aku tak mempunyai kerabat di sana, jadi aku tak terlalu berduka. Namun ketika melihat teman-temanku menangis karena banyak keluarganya berada di Sumbar aku jadi merasa iba juga. Karena bagaimanapun juga, musibahnya musibah juga bagiku.
Aku membujuknya sambil meyakinkan bahwa tak kan terjadi apa-apa. Kini aku kembali sadar bahwa kita sebagai manusia terlalu cuek untuk mengetahui nasib keluarga kita, bangsa kita, saudara-saudara kita sebelum kita sendiri yang merasakannya. Namun semoga dengan keadaan ini semoga bias menjadi cambuk bagi kita semua. Amien…

0 komentar:

Posting Komentar

 

TIARA BELLA PRATIWI | Designed by www.rindastemplates.com | Layout by Digi Scrap Kits | Author by Your Name :)